Date : 22 May 2025

Kenali Ciri-Ciri Skincare Oksidasi Sebelum Kulitmu Jadi Korban!

Pernah menemukan serum wajah yang awalnya bening berubah jadi kuning kecokelatan? Atau skincare favoritmu tiba-tiba berbau tengik dan teksturnya menggumpal? Jika iya, bisa jadi itu adalah tanda oksidasi skincare. Meski terdengar sepele, oksidasi bisa menurunkan efektivitas produk dan bahkan menimbulkan risiko bagi kesehatan kulit.

Menurut Sarah Chapman, founder produk kecantikan asal London, oksidasi adalah proses alami yang terjadi saat suatu zat kehilangan elektron karena paparan oksigen, cahaya, atau panas. Meski penting dalam biologi sel, oksidasi pada skincare justru bisa membuat produk kehilangan manfaatnya.

Apa Itu Oksidasi pada Skincare?

Secara kimia, oksidasi adalah reaksi ketika suatu bahan terpapar oksigen dan kehilangan kestabilannya. Ini dapat menyebabkan bahan aktif seperti vitamin C, retinol, atau minyak alami mengalami degradasi.

Misalnya, serum vitamin C yang awalnya bening bisa berubah menjadi cokelat tua saat teroksidasi – tanda bahwa kandungan antioksidannya sudah menurun drastis. Bahkan bisa menimbulkan iritasi jika terus digunakan.

Mengapa Skincare Bisa Mengalami Oksidasi?

Beberapa penyebab umum oksidasi pada skincare:

- Paparan udara dan cahaya saat produk tidak disimpan dengan baik.

- pH tidak stabil yang mempercepat degradasi.

- Penggunaan bahan alami tanpa pengawet sintetis, yang lebih mudah teroksidasi.

Karena itu, penting memilih produk dengan kemasan kedap udara dan formulasi stabil. Beberapa brand lokal seperti Lunesse sudah mulai mengadopsi kemasan pump dan bahan aktif yang diformulasi dengan stabilizer modern untuk menjaga efektivitas hingga tetes terakhir.

Tanda Oksidasi Skincare yang Perlu Diwaspadai

1. Perubahan warna (kuning tua, oranye, keruh)

2. Aroma tengik atau logam

3. Tekstur menggumpal atau pecah emulsi

4. Reaksi negatif di kulit: perih, breakout, kemerahan

Jika kamu menemui tanda-tanda ini, lebih baik hentikan pemakaian, meskipun produk belum melewati tanggal kedaluwarsa.

Jenis Produk yang Rentan Oksidasi

- Serum vitamin C

- Retinol

- Facial oil

- AHA/BHA toner

- Produk natural tanpa pengawet sintetis

Produk-produk ini perlu penyimpanan ekstra hati-hati. Misalnya, Lunesse C-10 Concentrate Serum diformulasikan dalam botol gelap dengan teknologi airless pump – untuk meminimalkan paparan oksigen dan menjaga kestabilan bahan aktif lebih lama.

Apakah Aman Menggunakan Produk Teroksidasi?

Tidak disarankan. Menurut Journal of Cosmetic Dermatology (2019), produk yang sudah teroksidasi tidak lagi memberikan manfaat dan bisa mengandung senyawa yang memicu iritasi atau reaksi alergi.

Cara Mencegah Skincare Teroksidasi

- Pilih kemasan airless atau pump

- Simpan di tempat sejuk dan gelap

- Hindari mencolek langsung dengan tangan

- Gunakan spatula atau dropper

Kalau Sudah Terlanjur Teroksidasi?

- Cek PAO (Period After Opening)

- Jangan dicampur atau ‘dilayer’ dengan produk lain

- Buang dan ganti dengan yang baru

Oksidasi skincare bisa menghilangkan manfaat bahkan membahayakan kulit. Mengenali tanda-tandanya dan memilih produk dengan formulasi stabil dan kemasan protektif, seperti produk dari Lunesse, adalah langkah cerdas untuk menjaga kesehatan kulit jangka panjang.

Karena kulit kamu layak mendapatkan perawatan dari skincare yang benar-benar aktif – bukan yang sudah kehilangan fungsinya sebelum habis digunakan.

OTHER HANNOCHS News

BACK TO PREVIOUS PAGE

Glowing Nggak Harus Ribet! Ini 7 Rutinitas Kecil yang Bikin Wajah Makin Cerah

Banyak orang menginginkan kulit wajah yang cerah dan sehat, tetapi tidak semua menyadari bahwa kunci untuk mencapai kece...

Nggak Perlu Mahal, Skin Booster Sleeping Mask untuk Kulit Kenyal dan Kencang di Usia 40-an

Memasuki usia 40-an, kulit kita mengalami perubahan yang signifikan. Produksi kolagen yang mulai menurun, elastisitas ku...

Cara Melakukan Skin Test Patch Buat Kulitmu!

Ketika mencoba produk skincare baru ada hal yang harus kamu perhatikan, yaitu melakukan skin patch test. Skin patch test...